SELAMAT DATANG DI BLOGKU SEMOGA BERMANFAAT

Selasa, 20 Maret 2012

Periodesasi Perkembangan


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Perkembangan memiliki sifat holistik (menyeluruh/kompleks) yaitu : terdiri dari berbagai aspek baik fisik ataupun psikis, terjadi dalam beberapa tahap (saling berkesinambungan), ada variasi individu dan memiliki prinsip keserasian dan keseimbangan.
Perkembangan Individu memiliki beberapa prinsip-prinsip yaitu: Never ending process (perkembangan tidak akan pernah berhenti), Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi (aspek emosional, aspek disiplin, aspek agama dan aspek sosial),Perkembnagan mengikuti pola/arah tertentu (karena perkembangan individu dapat terjadi perubahan perilaku yang dapat dipertahankan atau bahkan ditinggalkan)
Perkembangan merupakan proses yang tidak akan berhenti dan setiap perkembangan memiliki tahapan tahapan yaitu : tahap dikenangkan, tahap kandungan, tahap anak, tahap remaja, tahap dewasa, dan tahap lansia, ada juga yang menggunakan patokan umur yang dapat pula digolongkan dalam masa intraterin, masa bayi, masa anak sekolah, masa remaja dan masa adonelen yang lebih lanjut akan disebut dengan periodesasi perkembangan.






B.   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian periodesasi perkembangan ?
2.      Bagaimana Periodesasi perkembangan yang berdasarkan biologis ? 
3.      Bagaimana Periodesasi perkembangan yang berdasarkan didaktis ?
4.      Bagaimana Periodesasi perkembangan yang berdasarkan psikologis ?


C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulis menulis makalah ini ialah menjelaskan kepada pembaca tentang periodesasi perkembangan, sehingga pembaca dapat mengerti tentang periodesasi perkembangan, baik  yang berdasarkan biologis, yang berdasarkan didaktis maupun yang berdasarkan psikologis. Dan pembaca  dapat  membedakan ketiga pandangan di atas dengan menyelidiki kriteria fase-fase perkembangan tersebut.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Periodesasi Pekembangan
Yang di maksud dengan Periodesasi  yaitu pembagian seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode tertentu. Sedangkan peskembangan adalah menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak di ulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi peruban-perubahan yang sedikit banyak bersifa tetap dan tidak dapat diulangi.
Dalam studi ilmu jiwa perkembangan soal periodesasi ini. juga telah mengundang perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Perbedaan pendapat itu pada pokoknya bisa dikelompokkan menjadi dua. Pertama, adalah mereka yang merasa keberatan, atau tegasnya tidak setuju atas diadakannya periodesasi perkembangan. Dan yang kedua, adalah mereka yang tidak berkeberatan alias setuju, walaupun dengan catatan tetentu.[1]

B.     Periodesasi Perkembangan Yang Berdasarkan Biologis.
Periodesasi berdasarkan biologis adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak, karena pertumbuhan bilogis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak.[2]
 Pembagian masa perkembangan menjadi periode-periode tertentu, berdasarkan gejala berubahnya struktur fisik seseorang. Dengan kalimat lain, periodesasi yang disusun berdasarkan proses biologis tertentu.
Berdasarkan surah Al-Mu’Minun ayat 12-14: 
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (Q.S. Al-Mu’Minun : 12-14)
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Kretschmer
Kretschmer membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) fase, yaitu sebagai berikut :

a.       Fullungsperiode I
Yaitu pada umur 0;0 – 3;0. Pada masa ini dalam keadaan pendek, gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
b.      Strecungsperiode I
Yaitu pada umur 3;0 – 7;0. Kondisi badan anak nampak langsing, sikap anak cenderung tertutup, sukar bergaul dan sulit didekati.

c.       Fullungsperiode II
Yaitu pada umur 7;0 –13;0. Kondisi fisik anak kembali menggemuk.
d.      Strecungsperiode II
Yaitu pada umur 13;0 – 20;0. Pada saat ini kondisi fisik anak kembali langsing.
2.      Aristoteles
Aristoteles merumuskan perkembangan anak dengan 3 (tiga) fase perkembangan yaitu sebagai berikut :
a.       Fase I
Yaitu pada usia 0;0 –7;0 yang disebut masa anak kecil dan kegiatan pada fase ini hanya bermain.
b.      Fase II
Yaitu pada usia 7;0 –14;0 yang disebut masa anak atau masa sekolah dimana kegiatan anak mulai belajar di sekolah dasar.
c.       Fase III
Yaitu pada usia 14;0 – 21;0 yang disebut dengan masa remaja atau pubertas, masa ini adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa.

Aristoteles menyebutkan pada periodesasi ini disebut sebagai periodesasi yang berdasarkanpada biologis karena antara fase I dengan fase ke II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, sedangkan antara fase ke II dengan fase ke III ditandai dengan mulai bekerjanya organ kelengkapan kelamin.

3.      Sigmund Freued
Freued membagi perkembangan anak menjadi 6 (enam) fase perkembangan yaitu sebagai berikut :
a.       Fase Oral
Yaitu pada usia 0;0 – 1;0. Pada fase ini, mulut merupakan central pokok keaktifan yang dinamis.
b.      Fase Anal
Yaitu pada usia 1;0 – 3;0 Pada fase ini, dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran.
c.       Fase Falis
Yaitu pada usia 3;0 – 5;0. Pada fase ini, alat-alat kelamin merupakandaerah organ paling perasa.
d.      Fase Latent
Yaitu pada usia 5;0 – 12/13;0 Pada fase ini, impuls-impuls cenderung berdada pada kondisi tertekan.
e.       Fase Pubertas
Yaitu pada usia12/13;0 – 20;0 Pada fase ini, impuls-impuls kembali menonjol. Kegiatan ini jika dapat disublimasikan maka seorang anak akan sampai pada fase kematangan.
f.       Fase Genital
Yaitu pada usia 20 ke atas, Pada fase ini, seseorang telah sampai pada fase dewasa.

4.      Jesse Feiring Williams
Williams membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) masa perkembangan yaitu sebagai berikut :
a.       Masa Nursery dan kindergarten yaitu, pada usia 0;0 – 6;0
b.      Masa cepat memperoleh kekuatan/tenaga, yaitu pada usia 6;0 – 10;0
c.       Masa cepat berkembangnya tubuh, yaitu pada usia 10;0 – 14;0
d.      Masa Adolesen yaitu pada usia 14;0 –19;0 adalah masa perubahan pola dan kepentingan kemampuan anak dengan cepat.




C.    Periodesasi Perkembangan Yang Berdasarkan Didaktis
Periodesasi berdasarkan didaktis adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Johann Amos Comenilus (Komensky)
Komensky membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) tahap, yaitu sebagai berikut :
a.       Scola Materna (sekolah ibu)
Yaitu pada usia 0;0 – 6;0 Pada fase ini, anak mengembangkan organ tubuh dan panca indra di bawah asuhan ibu (keluarga).
b.      Scola Vermacula (sekolah bahasa ibu)
Yaitu pada usia 6;0 – 12;0 pada fase ini, anak mengembangkan pikiran, ingatan, dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah(bahasa ibu).
c.       Scola Latina (sekolah bahasa latin)
Yaitu pada usia 12;0 – 18;0 pada fase ini, anak mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing.
d.      Academia (akademi)
Academia (akademi) adalah media pendidikan bagi anak usia 18;0 – 24;0.

2.      Jean Jeaques Russeau
Didalam bukunya yang terkenal yaitu “Emile eu du I’education” Jean Jeaques Russeau membagi tahapan perkembangan anak antara lain sebagai berikut :
a.       Pada usia 0;0 – 2;0 tahun adalah masa asuhan.
b.      Pada usia 2;0 – 12;0 tahun adalah masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera.
c.       Pada usia 12;0 – 15;0 tahun adalah masa perkembangan pikiran dan masa juga terbatas.
d.      Pada usia 15;0 – 20;0 tahun adalah masa pentingnya pendidikan serta pembentukan watak, kesusilaan juga pembinaan mental agama.

3.      Dr. Maria Montessori
Dr. Maria membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) tahap, yaitu sebagai berikut :
a.       Pada usia 1;0 – 7;0 adalah masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar dari alat indera.
b.      Pada usia 7;0 – 12;0 adalah masa dimana anak sudah mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan ethisnya yang bersumber dari kata-kata hatinya dan dia mulai tahu kebutuhan orang lain.
c.       Pada usia 12;0 – 18;0 adalah masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
d.      Pada usia 18;0 – 24;0 adalah masa pendidikan di perguruan tinggi, masa melatih anak akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berfikir secara jernih, jauh dari perbuatan yang tercela.

4.      Charles E. Skinner
Skinner membagi perkembangan anak menjadi Prenatal Stages dan Postanal Stages dengan perincian sebagai berikut :
a.       Prenatal Stages
1)      Germinal : a fortnigh after consepsion (saat perencanaan).
2)      Embryo : Dari Consepsion sampai pada 6 bulan.
3)      Fetus : Dari 6 bulan sampai ia lahir ke dunia.
b.      Posnatal stage
1)      Parturate : Pada saan ia lahir kedunia sampai pada.
2)      Neonate: 2 Bulan pertamasetelah anak lahir kedunia.
3)      Infant: 2 tahun pertama setelah anak lahir ke dunia.
4)      Preschool child : Pada usia 6;0 – 9;0 tahun.
5)      Intermediate School : pada usia 9;0 –12;0 tahun.
6)      Junior Hight School : Pada Usia 12;0 – 19;0 tahun

D.    Periodesasi Perkembangan Yang Berdasarkan Psikologis
Pada pembagian ini para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut pandang biologis ataupun didaktis. Sehingga para ahli mengembalikan masalah kejiwaan dalam kedudukan yang murni.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Oswald Kroh
Kroh berpendapat bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak berjalan secara evolutiv. Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mangalami kegoncangan (aktivitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh disebut ‘Trotz Periode’,dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni trotz I sekitar usia 3/4 tahun. Trotz II usia 12 tahun bagi putri dan usia 13 tahun bagi laki-laki.

Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :
a.       Dari lahir hingga trotz periode I disebut sebagai masa anak awal (0;0 – 03;0/04;0).
b.      Dari Trotz periode I hinga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah (03;0/04;0 – 12;0/13;0).
c.       Dari trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12;0/13;0 – 21;0).

2.      Charlotte Buhler
Charlotte membagi perkembangan anak menjadi 5 (lima) fase, yaitu :
a.       Fase I (0;0 – 1;0), Pada fase ini perkembangan sikap subyektif menuju obyektif.
b.      Fase II (1;0 – 4;0), Pada fase ini makin meluasnya hubungan pada benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subyektif.
c.       Fase III (40 – 8;0), Pada fase ini individu memasukkan dirinya kedalam masyarakat secara obyektif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja,tugas serta prestasi.
d.      Fase IV (8;0 – 13;0), Pada fase ini mulai munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar.
e.       Fase V (13;0 – 9;0) Pada Fase ini, nulai menemukan diri yakin shyntesa sikap subyektif dan obyektif












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata semua konsep atau teori yang telah di ungkapkan itu memiliki kebaikan dan kelemahannya masing-masing seperti tinjauan biologis itu akan terasa bermanfaat bagi anak-anak yang berumur di bawah 5 (lima) tahun dan tinjauan psikologis terasa baik sekali untuk manganalisa anak umur 5 (lima) tahun, di sampingteori-teori tersebutpun terdapat keterkaitan yang tidak perlu dipersoalkan.
Dengan demikian teori-teori tersebut dapat diterapkan menurut situasi dan kondisi serta kepentingan dari pemakai.

















[1] Hamdanah, 2009, Psikologi Perkembangan, Malang : SETARA Press. Hal.2
[2] Abu Ahmad dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembengan, 2009, Jakarta: PT. Rineka cipta, hal.36

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Belajar adalah suatu proses yang mengantarkan kita kepada suatu kesuksesan di masa mendatang.